GAS RIDE – Sosok Gingin Kurnia adalah bukan biker sembarangan, Teman seangkatan memanggilnya Ogien, junior memanggil mang Gingin. Dengan usia matang 50 tahun plus, Gingin sudah banyak berpolah laku di dunia motor.

Diseputaran tahun 1988, bersama 3 bradernya, bro Adjie Jamhoer dan Mang Lion,pede dirikan klub berbasis Kawasaki Binter Merzy berjuluk Merzy Motorcycle Club yang di awal 90 an lumayan bikin heboh kota Bandung karena agresifitas mereka di jalananan. Dinamika berkembang,klub ini ber-metamorfosa menjadi Modified Motorcycle Club (MMC) dengan tambahan kata Outsiders sebagai pijakan berpikir bahwa mereka selalu out of the box.

MMC Outsiders juga dan mau tidak mau di akhiri sebagai klub pelopor untuk dunia kustom ol skool,bobber,chopper,pro streed dan banyak istilah lainnya.”Mereka menjadi pioner budaya kustom kulture yang sekarang dinikmati two wheeler Indobesia,” jelas Eko Reborn Susanto salah satu senior di klub MMC Outsiders.

Perkembangan terkini, MMC Outsiders yang sekarang berkembang menjadi puluhan chapter di Jawa,Sumatra,Kalimantan dan Sulawesi ini.”Anak buah mang Gingin inilah yang kali pertama berani menyisakan komstir sasis pabrikan Kawasaki KZ 200 jadi choppet murni,dipotong potong sesuai selera individual lalu hadir merek merek lain dengan perlakuan sama,” masih kata Eko.

Dari ikhtiar mang Gingin dan dua rekan juga dewan senior klub yang hadir setelahnya itulah lahir builder pelopor seperti almarhum Julius Roza alias mang Iyus (U53 Custom), atau Gumz Custom, Pipir Custom dan banyak lagi.

Klub yang dilahirkan Gingin cukup punya jasa, sampai terbit satu buku yang sangat fenomenal, Outsiders Kisah Para Penunggang Motor yang dikarang oleh Isfandiari dan Iwan Rasta.”Buku ini mendapat tempat di hati pecinta petualangan bikers dan menjadi daya tarik bikers gabung di klub. Syukurlah buku ini juga diberi kata pengantar oleh Almarhum bapak Jacob Oetama direktur Kompas Gramedia dan diberi komentar oleh KH Mustofa Bisri, kyai yang disegani terutama kalangan Nahdlatul Ulama,” nilai Iwan Rasta salah satu penulia buku ini.

Dikalangan bikers nasional,Gingin sangat dihormati.Ia bergaul rapat dengab klub klub besar dan menjalin silaturahmi yang baik dengan mereka.”Saya ingin bikers rukun dan bersinergi untuk kebaikab bersama.Sebagai bagian dari masyarakat, para penghobi otomotif ini punya kekuatan besar.Mereka kreatif,kompak dan imajinatif.Kekuatan ini baru bisa besar jika bersatu.Tak ada rasa permusuban antarklub, saling respect dan support.

Ini yang saya mau,”tegas Gingin khusus kepada Gasride com. Secara personal,Gingin memang luwes Dia bisa bergaul di komunitas,klub di segala umur.Kediamannya di Antapani Bandung sering dikunjungi banyak bikers untuk silaturahmi dan diskusi.Pria yang menekuni engraving kulit dengan label Cyclebrave ini masih aktif turing terutama mengunjungi chapter klub yang berulang tahun .

Faktanya Mang Gingin memang enak diajak berdiskusi karena pengalamannya juga sudah sangat banyak. Para golongan yang lebih muda tentu salut -respect atas pencapainnya, aku beberapa member klub yang angkatannya jauh lebih muda dari mang Gingin.
Sukses terus mang!Jangan bosan untuk selalu memotivasi bikers agar berguna untuk negri ini.Bravo!