JOURNAL JOURNEY PART 2 –JELAJAH SWARNADWIPA (SUMATRA)

MENCARI WIFI….MENDAPATKAN SAUDARA

… Its A Journey Not The Destination menjadi patokan kami saat menjelalah pulau Emas Sumatra. Mengalir bagai air, riding the wave-tunggangi gelombang  dan membiarkan semesta menentukan ke arah mana kami melangkah dan apa yang akan kita lalui nanti. Diperlukan kesabaran, jiwa yang selalu optimis dan berkawan dengan lelah dan penat.  Jadikanlah semua itu pelajaran sepertihalnya leluhur kita dahulu, sabar,ikhlas dan tetap mensyukuri semua rahmat-Nya…- WRITTEN and Photograph BY :Isfandiari MD

Candi Muaro Jambi, Universitas kelas dunia di masa lalu
Rehat sejenak di Polsek Wilayah Jambi.”Silakan pakai wifi kami pak Erbe!”

Awal Juni sudah datang.  Persis 1 Juni lalu, kami masih ada di Candi Muaro Jambi, tepat dengan hari lahirnya Pancasila. Selepas itu, kami sudah bergerak terus menuju Pekan Baru di hari yang sama. “Rutinitas tetap harus saya jalani! Ada kelas yang tak bisa saya tinggalkan, semoga kita bisa singgah sejenak menemukan WIFI,” tutur Erbe Sentanu, salah satu tim penulis buku kondang Quantum Ikhlas dan rutin mengajar di berbagai tempat.

              Dari situlah kami digiring mendapatkan moment berharga:singgah di Polsek Tungkal Ulung Tanjung Jabung yang masih  wilayah Jambi. Alhamdulillah, penerimaan mereka sangat hangat bagi kami sang musafir.”Silakan singgah, ngopi dan rehat! Wifi aman, pak Erbe bisa pakai kantor saya.” Yang bicara sosok muda tegap dengan raut muka bersahabat. Ia adalah Windy Trias Kumoro, S.H.,M.H Kapolsek Tungkal Ulu. Saat kami datang,  Ia sedang santai sahabatnya Agung Heru Wibowo, kapolsek Merlung  dan beberapa polisi yang sedang berjaga.

              Raut muka Erbe Sentanu terlihat sumringah. Ia cekatan mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan zoom meet dengan pada santrinya.  Sedang  kami yang lain, tenggelam dalam obrolan seru dengan pada penegak hukum yang rata-rata masih berusia muda. Suka duka menjaga wilayah ini, terjadi konflik yang harus diselesaikan sampai urusan kriminalitas menjadi obrolan di tengah dingginnya malam. Mereka memang garda terdepan dari lembaga kepolisian, posisi yang langsung terjun di tengah masyarakat.”Pendekatan budaya, sisi –sisi manusiawi, keakraban dengan penduduk adalah kunci terjalinnya stabilitas di wilayah ini. Suku Melayu, Batak, Minangkabau, Jawa, Kalimantan, Madura, Sunda dan lainnya  berbaur di sini. Mereka membawa karakter kesukuan yang khas,  belum lagi perbedaan agama juga strata sosial. “Uniknya lagi suku anak dalam! Mereka sangat khas dalam prilaku dan kita harus mengerti betul adat istiadat mereka. Suku ini relatif baik dan tidak suka buat onar. Mereka kerap berpindah-pindah dan mengerti betul seluk beluk daerah ini. Hati-hati juga, disini masih kental ilmu kanuragan ataupun hal-hal berbau mistis. Tapi jika kita bermaksud baik, insya Allah tidak akan kena dengan namanya santet atau guna-guna,” kisah Mas Agung Heru sambil menghisap rokoknya dalam-dalam. Terus terang, kami merasa betah berlama-lama di markas mereka, namun kita harus terus bergerak apalagi pak Erbe Sentanu sudah menuntaskan misinya, zoom meeting dengan banyak peserta di dunia maya. Selamat tinggal all brothers petugas kepolisian, selamat bekerja menjaga wilayah ini. “Terima kasih atas segala sambutan Mas Windy, Mas Agung dan semua saudaraku. Selamat bertugas menjaga keharmonisan di bumi Swarnadwipa,” jabat Tuanku Arif Rahmansyah Marbun selaku road captain rombongan. Malam semakin larut, bulan sabit menggantung rendah di zona Jambi, teriring ucapan selamat tinggal kepada mereka, moga lain waktu berjumpa lagi.

RIUNGAN PARA SULTAN DI PALAS RUMBE PEKAN BARU

Riungan para Sultan, support Forum Keberagaman Nusantara (FKN)
“Kita pancaekan cahaya di seluruh pelosok Nusantara,” Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun

Pelukan hangat KH.Rusli Ahmad, SE.,MM untuk road captain Tuangku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun terjadi siang hari di kediaman beliau di zona Palas Kecamatan Rumbe, Pekan Baru (2 Juni 2025). Kediaman asri berkolam ikan luas, pohon kurma dan bangunan estetik berlukis di dinding-dindingnya.

              Di sana rombongan sudah dinanti banyak pihak. Atas undangan tuan rumah, hadir Jhon Inten Panglima Hulu Balang Lamkota Pekan Baru,Kawit Parisade Hindu Dharma Indonesia Propinsio Riau, Habib Ahmad, Nursal Tanjungm ketua K-SPSI  (Konfederasi Serikat Pekerja Sekuruh Indonesia), Eyang Surahmat (Ketua Masyarakat Sunda-Riau), Tenku Nazir (Kesultanan Siak), Datuk Sri Muspidaun SH.MH. DPH Lamr (Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekan Baru) dan banyak lagi tokoh-tokoh lain dari kesultanan, lembaga adat, tokoh agama juga politisi.

              Riungan ini tentunya tak sekedar temu kangen, tegur sapa dan saling tanya kabar. Agenda penting terkuak di forum ini, intinya menyambut antusias kehadiran Forum Keberagaman Nusantara (FKN) di wilayah ini, termasuk tokoh-tokoh inti yang memperkuat organisasi ini. Disimak peran kesultanan dan sumbangsihnya bagi negara dan bangsa, kiprah mereka di masa lalu,kini dan akan datang  termasuk bahasan perkembangangan budaya, geopolitik, sosial kemasyarakatan. Para tokoh sepakat untuk merapatkan barisan dan aktif di FKN sebagai wadah pemersatu dan menjadi mesin penggerak menuju Indonesia Emas dan Indonesia sebagai mercusuar dunia. “Menyalakan hati Nusantara salah satunya disasar di wilayah ini. Dengan kehadiran para tokoh lintas suku, agama, budaya Forum ini bakal lebih mantap menjalankan misinya, Beragam Bersatu Berdaya dan lahirnya rumah Keberagaman di Pekan Baru Riau,” jelas Arif Rahmansyah Marbun.

Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun

              Agenda tak kalah penting tentunya menggelar event akbar dideklarasikan FORUM KEBERAGAMAN NUSANTARA secara nasional. Moment historikal ini sedang digodok matang dan masih menerima masukan-masukan dari berbagai pihak termasuk struktur organisasi yang solid di sini. Optimisme bergelora di semua khalayak yang hadir termasuk dari golongan pemuda. Bismillah, semoga Tuhan merestui!-Pekan Baru Riau, 2 Juni 2025-

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *