GASRIDE – Pameran Tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Batal Digelar, Pembredelan Pameran Seni Rupa Pertama di Era Presiden Prabowo Subianto
Pelukis senior Yos Suprapto dijadwalkan menggelar acara pameran tunggal di Galeri Nasional, Jakarta pada Kamis (19/12). Namun, pameran yang mengusung tajuk ‘Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan’ itu dibatalkan sepihak oleh penyelenggara.
Pemeran tersebut dibatalkan saat para pengunjung sudah menghadiri pembukaan pameran. Pintu Galeri Nasional mendadak ditutup. Pintu utama digrendel, dan lampu tiba-tiba digelapkan. para pengunjung yang sudah hadir ke lokasi pun dibuat kecewa.

Setelah diketahui, pameran yang telah direncanakan sekitar satu tahun ini disebabkan karena sang kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima diantara 30 lukisan untuk diturunkan dengan alasan tidak sejalan dengan tema dan pesannya terlalu vulgar tentang praktek kekuasaan.

Yos Suprapto menolak untuk menurunkannya. Dia beralasan, lima lukisan tersebut masih sesuai dengan dari tema pameran. Lima lukisan tersebut justru menjadi latar belakang situasi dari tema tentang kedaulatan pangan.
Dia menjelaskan bahwa ketika lima lukisan itu diturunkan, maka narasinya menjadi tidak utuh. Hal itu yang tidak diinginkan oleh sang seniman.

Dari pada menurunkan lima lukisan yang sudah dipersiapkannya dengan cukup matang, Yos Suprapto lebih memilih membatalkan acara pameran tunggal dan membawa pulang lukisan-lukisan tersebut ke Jogjakarta.
“Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos Suprapto.
Eros Djarot yang awalnya akan membuka acara menilai, tindakan kurator dinilai berlebihan dalam memperlakukan suatu karya seni.
“Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros Djarot.