Duka Di Malam Natal. Bak tersambar petir saat sahabatku James Hartono mengabarkan berita duka. Sahabat kita Wibowo Santosa dipanggil Yesus, 24 Desember 2024. Jelang malam natal. Beliau meninggal terseret ombak setelah menyelamatkan putrinya yang hampir tenggelam saat surfing di Bali. Itu info yang saya dapat.
Wibowo Santosa adalah Bapak Modifikasi Mobil Indonesia. Selama 30 tahun Ribuan mobil dimodikasi olehnya. Dampaknya, Ratusan ribu mobil lain seIndonesia terpengaruh olehnya.
Permaisuri Ban adalah toko velg dan aksesoris mobil terbaik di Indonesia. Saat saya pertama menjadi wartawan Majalah Motor, tahun 1995 adalah awal dari kebangkitan modifikasi mobil.
Hampir setiap hari saya nongkrong di Permaisuri Ban, Mahakam Jaksel, ditemani ownernya Wibowo Santosa. Permaisuri Ban letaknya sangat strategis. Persis di sebelah toko musik Aquarius Mahakam.
Selama 30 tahun Permaisuri Ban adalah standar kesuksesan seseorang.
Mobil seseorang belum top kalau tidak ganti velg di Permaisuri Ban. Artinya menunjukan sebagai pria sukses atau belum sukses kalau belum modifikasi mobil di Permaisuri Ban. Saking topnya hingga beredar gosip saat itu bahwa Ari Sigit Soeharto berniat membeli toko itu.
Rahasia kesuksesan Permaisuri Ban sederhana. Sang pemilik, Wibowo Santosa setiap hari turun langsung berbincang dgn kustomer. Pelanggan merasa nyaman karena dilayani pemiliknya lsngsung.
Dari Wibowo lah saya belajar arti diameter velg, offset velg, bahannya, mengapa harus ganti per, sokbreker, berapa inci yg dibolehkan dan berapa harganya.
Era 1990an, Permaisuri Ban hanya menjual velg asli berkualitas super. Hamann, Brabus Schnitzer, AMG, OZ, Carlsson dll. Saat itu mobil import dilarang namun di Pernaisuri Ban saya melihat Mazda RX7, Mercedes SL 300, Mitsubishi Evo 4 awd dll.. sekarang hampir tiap hari ada Lamborghini dan Ferrari di Permaisuri.
Kalau saya datang, biasanya Bowo akan mengajak jalan kaki ke Blok M Plaza dan makan siang. Kita berbincang tentang tren modifikasi dan sebagainya. Saking akrabnya kita, Bowo mempercayaksn Majalah Motor menjadi media ekslusif yg selalu pertama menampilkan velg eksotis.
Terobosan Bowo adalah membuat website Permaisuri Ban tahun 1996! sekitar 30 tahun sebelum demam belanja online.. saat itu konsumen bisa pilih velg yg cocok dgn mobil anda seperti di game granturismo. Itu tahun 1996.
Meski kenal dengan para konglomerat, jutawan, ketua MPR, menteri namun Bowo sangat humble dan selalu ramah menemui konsumen. Saat saya menikah dia menawarkan meminjamkan Mitsubishi Evo 4 full spec 4wd atau Subaru Impreza WRC untuk mobil pengantin. “Jangan naik Mercy, biasa bro.. naik ini dong”..saat itu mobil seperti ini hanya bisa dihitung jari. Satu yang saya sesali. Meski tak terhitung seringnya bertemu namun saya tak pernah mengajak Bowo foto bareng.. karena itulah saya pinjam foto ini dari Permaisuri Ban.
Era 2000an saya makin sering bertemu Bowo di Gereja Stefanus Cilandak. Bowo rajin ke Gereja bersama istri cantiknya Evie dan kedua anaknya.
Sungguh tak disangka sahabat terbaik ini menghadap Yesus di Malam Natal.
Terima Kasih Wibowo Santosa