CERITA-CERITA UNIK PARA TWO WHEELER

Penulis ; Isfandiari MS

GASRIDE – Serunya denger cerita para two wheeler khususnya penyemplak motor antik. Kalau sudah ngobrol, cerita nggak habis-habis. Maklumlah, mereka kenyang asam-garam di jalanan, banyak pengalaman dan kadang menciptakan sejarah. Beberapa cerita asyik juga disimak, iseng-iseng baca kisah mereka tuh! HEROIK…LUCU….SERU…CAMPUR ADUK…

Kisah Jenaka dan unik Almarhum Om Alen Suhendra Handayani (Tokoh Harley Club Bandung). Kenangan sama Om Alen cukup banyak. Kalau waktu luang kita sering datang ke rumahnya di Subang Jawa Barat. Di sana si Om tinggal seorang diri barengan motor-motor collector item. Selain peturing, Om ini suka atraksi Hell Driver dan pakai pakaian badut. “Paling sip naik HD 750 dengan tangga dan menembus kobaran api.Saat ada acara, saya pede nembus kobaran api. Nggak tahunya ada bara yang masuk ke dalam baju badut, busyet berasap dan terbakar, panas saya belingsatan eh disangka joget, penonton terhibur. Pernah juga naik sespan sama teman tahunya ada lubang, kami terjungkal masuk sungai, motor tenggelam, waduh sekampung nyariin motor itu!”

Sepeninggalnya, beberapa motor si Om terserak di berbagai tempat. “Nah, HD 750-nya dititipkan disini,” buka Yusak Gunawan alias Koh Ayung, ahli bubut tersohor kota kembang.
Di bengkelnya Gg. Luna, Jl Jendral Sudirman, Ayung punya cerita. “Belum lama, para brother motor antik begadang disini. Di sela-sela obrolan kami ngomongin Alen,” cerita Koh Ayung. Wawan ‘Bunhau’ Leonardo, Humas Bikers Brotherhood ikutan nimbrung, ”Melihat motor almarhum yang kotor, anak-anak berniat membersihkan. Habis butek banget sih! Tahu nggak Bro…, baru aja niat mo ngelap, lampu seluruh bengkel Koh Ayung padam,” cerita Bunhau.
Kontan mereka terhenyak. Pasalnya, almarhum terkenal beraliran Rat Bike…, mungkinkan arwah si Om nggak mau motornya dilap?

MX X Yang Malu disebut Namanya.

LOMBA KETJAKAPAN BERMOTOR OMA LO BAN NIO

Orangnya ogah dicantumin tapi ceritanya kocak abis. Doi ini mekanik motor antik dan punya bengkel gede, an ggota klub mkotor antik ternama. Ceritanya doi berantem hebat sama bininya dan bikin geger para tetangga. Entah kenapa, ia stress dan bermaksud bunuh diri tidur di jalan raya. Maksudnya supaya tertabrak mobil dan tewas. Beberapa menit tiduran nggak ada mobil melindas, malah didatangi polisi.”Pak harap menyingkir,” kata pak polisi.”Bapak jangan ikut campur ini urusan keluarga!” Polisinya bilang lagi,”Bukan begitu pak, kalau mau bunuh diri jangan di jalanan ini, soalnya bikin macet!” He..he…yang bersangkutan akhirnya mengurungkan niat dan bisa bercerita sampai sekarang!

Ada satu tokoh motor tua yang jarang disebut. Beliau adalah Oma Lo Ban Nio, pembalap cewek era 40-an kelahiran 10 Juni 1918. Tahun 50-an, ia sudah membalap di Bandung, Semarang dan Tanjung Perak Surabaya pakai BSA, Norton, AJS dan BMW. Lawan-lawannya laki-laki dan Belanda semua.”Wah seru sekali…, sebelum balap saya ngeset motor sendiri. Saingan paling berat datang dari pembalap Indonesia keturunan Cina, Wi Eng Shian. Itu suami saya sendiri! He..he… saya pakai nama Banilo supaya poinnya tak tertukar,” kisah Oma yang punya nama Indonesia Bani Lunawati ini. Nggak Cuma balapan adu cepat di sirkuit ia juga ikutan lomba Ketjakapan Motor.”Saya berlomba paling cepat dan tepat waktu melintasi pegunungan di bumi Priangan,” ceritanya.Ssst waktu balapan ia disangka cowok lo.Pas di finish pesaingnya yang rata-rata orang Belanda kaget,”Hi mevrauw’ Kamu terlalu cantik untuk naik di atas motor” Wowww, romantis banget Oma!

KISAH BANDUNG TEMPO DOELOE DAN MOTORIS

Oma-Opa kita dahulu terutama dari Harley Club Bandung (HCB) banyak cerita soal kehidupan Bandung tahuin 40-an. Dulu di kota ini serdadu belanda yang tergabung di CORO (Cursus Opleiding Reserve Officieren) memakai motor sebagai tunggangan utamanya. Tiap Sabtu sore, perwira belanda tadi unjuk kekuatan lewat upacara bendera yang disebut Vlag Vertoon dan Taptoe. Mereka dengan semplakan dan pakaian licin klimis berberis meninggalkan Kazerne (Asrama) di daerah lapangan Siliwangi menuju Pieterspark (sekarang Taman Merdeka) sebelah Utara Jl. Braga. Beberapa orang tua yang hidup sekarang mengaku masih trauma jika melihat sespan atai side car. Soalnya dahulu sespan dipakai untuk menangkap pesakitan, penjahat-penjahat yang melawan Belanda.
Tahun 70-an, para bikers juga kerap dihibur oleh beberapa klub motor gede. Mereka yang aktif adalah Harley Davidson Club Bandung juga Ikatan Sport Harley Davidson. Kelas yang diperlombakan ketrampilan perorangan dan beregu. Motor yang biasa dipakai HD WL 750 atau 1200. Pernah, semua posisi bergengsi di kelas perorangan dan beregu (biasa disebut Hell Driver) direbut semua oleh ISHD.

GOY GAUTAMA, DOUGLAS DAN KOPI

IKLAN TAHUN 30-AN, BAHASANYA UNIK BRO!

Di kalangan barudak Bikers Brotherhood MC, kisah Goy Gautama dan Douglasnya memang sudah sohor. Motor itu punya ‘keramat’ yang sulit diterima akal. “Motor ini nggak akan hidup sebelum diguyur kopi,” ceritanya. Dan memang, disaksikan banyak orang dalam berbagai peristiwa, si Douglas baru hidup kalau sudah diberi minum kopi!

Soni ‘Item’ motiris motor antik penyemplak DKW Union dan XS 650 cerita ikhwal iklan jaman dulu yang lumayan unik.”Selain darui rampasan perang, motor-motor Inggris dan Jerman memang sudah dijual lewat distributor kita di sini. Buktinya iklan di Majalah Sin Po tahun 30-an,” jelasnya. Iklannya sendiri cukup unik, baca nih redaksionalnya: Toean-toean yang suka pelesir pake motorfiets, dipastiken penasaran sama idupnya biker tahon doeloe. Itu jaman bener-bener asyik boeat kanang-kanangan. Liat dengen teliti, ikhwal kapoewasan dan kasenangan waktu motorfiets didiriken atas standaard ke tempat yang ditoedjoeken..
Itu motor bagus punya di djoebin bawa pelesir keliling kota sama nyoyah dan jongos. Di advertesi dibilang merek Royal Enfield dengen ia poenja 30 lebih perobahan dan perbaekan. Toean boleh pilih mereka punya prijscourant dan pelatoeran pembajaran yang paling menjenangken.
Atau: Boeat membeli satoe motorfiets gampang, tapi membikin pilihan ada soesah!
Ini jang ditawarken, Sunbeam,Ariel & Matchless Motorrijwielen model 1930. Ini motor sudah lama terkenal boeat, Keladjoean, Kekoeatan, kebagoesan dan moerah ongkos piaranja.
Dengen memilih salah-satoe merk-merk di atas jang mempoenjain sifat-sifat penoehken orang poenja kainginan, toean nanti dapetken tjoekoep kapoeasan.
Juga bisa dibeli dengen atoeran pembajaran jang gampang dan ringan sekali, goena imbangken orang punya kakoeatan membajar. Prijscourant bergambar dan atoeran pembajaran bisa dapet pertjoema dari:

IMPORTEURS
TOKO MASCOTTE, Weltevreden Senen 125, telf.No. 738 WL
Atow,Soerabaja, Kaliasin 7, telf No. 432 Z.

NORTON MANX-NYA OM TODY ANDRIES

Om Todi Andries, tokoh dunia balap motor nasional punya kisah seru di masa mudanya. “Waktu itu tunggangan saya Norton Manx, motor berspesifikasi balap. Nggak ada selahannya Bro!Makin kelihatan macho kalau pas pulang ngapel. Sang cewek nunggu di pagar melihat kita lari sebentar dan lompat ke atas motor, greng hidup dan hilang di kegelapan malam,” kenang Om Tody. Wuih romantisnya!

Om Todi Andries, tokoh dunia balap motor nasional punya kisah seru di masa mudanya. “Waktu itu tunggangan saya Norton Manx, motor berspesifikasi balap. Nggak ada selahannya Bro!Makin kelihatan macho kalau pas pulang ngapel. Sang cewek nunggu di pagar melihat kita lari sebentar dan lompat ke atas motor, greng hidup dan hilang di kegelapan malam,” kenang Om Tody. Wuih romantisnya!

CERITA DARI SKUTERIS

Saat turing ke bali, Boy januar Ariska, founder Scooter Owners Group memimpin di depan. Rombongan kita meluncur pake sirine (Police) . Tiba-tiba polisi yang sedang nongkrong dan ngobrol-baca koran smuanya pada loncat ke jalan langsung mengatur jalan dan menghormat kepada rombongan kita.”Eh ternyata kenapa polisi itu pada loncat disangkanya rombongan kita itu rombongan presiden yang kebetulan sedang ke Bali.
“Ada lagi cerita tak kalah unik. Dulu waktu turing ke kawah putih di ciwidey temen saya bannya bocor, nggak bawa serep dan jauh kemana-kamana. Ada akal, kami mencari rumput ilalang dan dijejalkan ke ban itu, syukur skuter sampainjuga ke tukang tambal ban terdekat,” kenang Boy.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *