MAHBUB DJUNAIDI FESTIVAL V- SUKOHARJO

CARA PMII RAYON ALI  AHMAD BAKTSIR RESPEK SENIORNYA

Walau Mahbub Djunaidi sudah berpulang di tahun 1995. Respek junior PMII pada seniornya tak juga surut. Setiap tahun,  mereka menggelar riungan keren bertajuk Mahbub Djunaidi Festival  yang kali ini sudah ke 5 kalinya.

Gelaran ala mahasiswa ini terasa seru. Sesuai karakter Mahbub yang santai, egaliter, informal dan jenaka- riungan yang dibuat juga bernapas sama dalam durasi 19-20 April  lalu. Racikan acara  PMII Rayon  Ali Ahmad Baktsir, komisariat Raden Mas Said Cabang  Sukoharjo  terbilang kreatif dan x-tra ordinary.  Dua lokasi hang out anak muda disasar. Pertama  Koat Coffe dan next venue di GebyokDay Coffee, Kartasura.”Supaya kita semua dan masyarakat umum lebih mengenal tokoh unik ini. Bung Mahbub adalah jurnalis, politikus juga tokoh Nahdlatul Ulama. Dia juga seniman dan cukup dekat di kalangan anak muda saat hidup ataupun lewat karyanya,” buka Yuga Bayu Prabowo, ketua PMII Rayon Ali Ahmad Maktsir. “Di event ini, kami fokus pada produktivitas kader Rayon, salah satunya peluncuran buku Dibalik Pintu Desa dan film dokumenter tentang Mahbub Djunaidi,” jelas tokoh PMII didampingi beberapa jajarannya seperti Bro Taufan Zaldito (Ketua Panitia Event),  Fathan Rizki Effendi (Co. Keilmuan Rayon Ali Ahmad Baktsir dan pemimpin tim Buku Dibalik Pintu Desa), Syahrul Hidayat (Co. Sastra dan Budaya, sutradara film dokumenter Mahbub Djunaidi-Tinta anak Desa Untuk Merajut Asa),Yahya Abu Dzaky (Co. Kaderisasi), Hanan Nur Faridah (Anggota Bidang Kaderisasi Rayon) dan beberapa rekan lainnya.

Acara yang kebetulan bertepatan dengan  Harlah PMII ke 65 ini terbilang padat. Day 1, diisi diskusi dan bedah buku, menghadirkan nara sumber sahabat Milkhan (Komisioner Bawaslu Kabupaten Klaten dan alumni IVLP-FY16), Bandung Mawardi, penulis dan pendiri Bilik Literasi dan Ajie Najmuddin, penulis dan pemerhati sejarah NU. Makin paripurna lagi, acara ini disokong penuh Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag.,M.Ag. rektor UIN Raden Mas Said.

MINGGU HARI KE DUA-SEMAKIN ‘LIAR’

Hari kedua, Minggu (20/04.2025) semakin seru! Hadir Isfandiari MD, wasekjen PBNU yang juga putra Mahbub Djunaidi. Selain sebagai pembicara mengenang romantika si Bung di mata keluarga, ia juga datang bersama Band Jentre beraliran rock. “Kebetulan band sedang tur beberapa kota salah satunya menghadiri riungan Motor Antique Banyumas Raya, anniv mereka ke 40 tahun. Kebetulan diselenggarakan hari Sabtu, jadi minggunya kami ke Sukoharjo sowan sahabat-sahabat PMII,” jelas Isfan yang hadir full member band, Iman, Ipank, Bay Guitaro dan Abo. “Oh ya, kami sampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag.,M.Ag. rektor UIN Raden Mas Said yang menjamu kami di kediaman beliau,” tambah Iman Santosa drummer Jentre.

Dalam bincang tentang Mahbub, putra ke 5  berkisah tentang sepak terjang Bung Mahbub yang ikut membidani PMII dan menjadi ketua pertama 2 periode. “PMII menjadi panggung paling ideal bagi nahdiyin intelektual. Banyak harapan disematkan pada PMII yang secara historis menjadi anak kandung Nahdlatul Ulama. Tentu saja banyak harapan yang disematkan pada junior-junior era sekarang. Paling penting adalah giat berkolaborasi dengan berbagai pihak. Intens untuk lintas habitat, melaksanakan syiar dengan bijak strategis da berkelas sesuai ‘posisi’ sebagai mahasiswa. Sumbangsing kalian sangat penting, tingkatkan juga rasa percaya diri dan ikuti ‘job desk’ yang di gambarkan oleh pendiri kalian terutama dalam syair MARS PMII yang ditulis Mahbub,” papar Isfan.

Suasana acara tergambar santai dan gembira, Penutup dihadirkan drama, pembacaak pusi dan tarian. Pamungkas, hadirt band-band berisik dari BandRad, Tanda Koma dan Jentre Band. Semuanya bergembira dan optimis merayakan semangat Mahbub Djunaidi. Godbless PMII, kita tunggu kiprah ke depan!-Isfandiari-

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *