PERJALANAN SPIRITUAL FORUM KEBERAGAMAN NUSANTARA (FKN) PUSAT JALUR SELATAN JAKARTA-YOGYAKARTA (3-7 MEI-2025)

ITS A JOURNEY…NOT A DESTINATION! By Isfandiari MD

…Sempat hang out temu kangen dengan rombongan bikers. Saling bertanya kabar, malah ada yang sempat minta ‘ijazah’ doa kepada Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun. Akrab dan  hangat sudah menjadi hal yang selalu dirasakan dalam tiap perjalanan FKN, termasuk rute Selatan ini…..

Ikhtiar silaturahmi menyalakan hati nusantara ketua umum FKN, Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun terasa penuh makna. Bersama tim, rombongan menuju destinasi sentral kebudayaan,zona Gunung Kidul, Pendopo KRT Poerbo  Widodo,tokoh masyarakat Gunungbang Bejiharjo Karang Mojo,Yogyakarta yang menjadi rumah Keberagaman FKN Propinsi  Yogyakarta.

Rombongan ikut berbaur silaturahmi dengan warga dalan sebuah momen kebudayaan di sebuah mata air  sakral bernama Sendhang Kyai Sejati dalam sebuah tema acara Bersik  Sumber  Kyai Sejati,Padukuhan Gunungbang,Gunung Kidul.

Bang Arif Marbun dan Kanjeng Poerbo Widodo
Bang Arif Marbun dan Mbah Gito

Ketum FKN  didampingi kanjeng Poerbo disambut tokoh masyarakat dan didaulat menyampaikan pesan kesan kepada masyarakat Gunung Kidul.”Dengan keberagamanlah kita menjadi  bangsa yang besar,bangsa yang kuat,bangsa yang kokoh, bangsa yang berbudaya ,berbudi  pekerti  dan menjadi bangsa yang mulia.Kami sangat bangga dan berterima kasih bisa hadir bersama tokoh tokoh budaya.Budaya adalah akar daripada bangsa,” tegas Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun.

Dalam moment ini,tim disambut pasukan kerajaan dan diberi sajian tarian khas daerah setempat.

Menjelang malam, disajikan pagelaran wagang kulit semalam suntuk persis di senin pahing (5 mei) di jantung Rumah Keberagaman, Pendopo kanjeng Poerbo.

Dalam kisah Kanti Lelempahan Tumurune wahyu sejati, gelaran ini  diiringi gamelan Pangrawit  Repto Raras dengan dalang Ki Hadi Suyatno. Ketum FKN  didaulat memberikan sambutan dan menyampaikan  agar kita semua selalu menjaga kelestarian budaya, mempertahankan nilai -nilai yang diwariskan leluhur kita. “Budaya adalah budi dan daya, sebagai kekuatan besar menjaga bangsa ini.Keragaman adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa.” Demikian yang disampaikan sekaligus mengawali pagelaran ini.

Di saat saat senggang tim FKN menyempatkan waktu  menyambangi tokoh tokoh lain,salah satunya  sasana budaya milik Mbah Gito  yang sering diisi kegiatan kebudayaan termasuk sanggat tari bagi anak anak desa sekitar. Bangunan luas,kokoh  dan artistikkarena semua memakai bahan dasar kayu utuh.”Saya sangat bangga dan berterima kasih dengan kehadiran rekan rekan dari FKN. Semoga forum ini bisa menjadi organisasi yang selalu giat menumbuhkembangkan aktivitas budaya,” pesan tokoh senior yang sangat inspiratif ini.

Esoknya, tim bergerak menuju daerah Dedel Wetan,atas undangan tuan rumah tokoh masyarakat . Bagi tim FKN, kunjungan ini sangat  berkesan  Sambutan yang sangat hangat bahkan  Mars FKN dinyanyikan oleh ibu ibu dalam bentuk kesenian Gejuk Lesung dari kelompok  seni Gejuk Lesung Lestari Budoyo.Saat ditampilkan tamu undangan dan warga menari bersama,suasana yang bsrkesan,nyaman bahagia.”Saya sangat terharu mendapat sambutan demikian baik.Kami merasa seperti keluarga,” haru Arif Marbun.Tak hanya itu disajikan  juga kesenian kesenian lain yang sangat menghibur diakhiri dengan ramah tamah dan peletakan batu pertama  pembangunan prasasti  di dua tempat berbeda sebagai penanda keseriusan kita semua pada kelestarian budaya di Gunung Kidul. “Kami diajak naik ke atas bukit  Wargo Waluyo untuk meletakkan batu pertama pembangunan prasasti ini.Saya sangat  terharu diberikan kehornatan demikian,” haru ketum.

Di sela sela kunjungan,ketum dan tim selalu berdiskusi terutama dengan Kanjeng Poerbo sekaligus diberikan arahan arahan oleh tokoh kharismatik ini.

Perjalanan tim FKN kali ini sarat  makna.Beragam Bersatu Berdaya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *