Gasride.net– Jika tidak ada aral melintang, insyaAllah, Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI), menggelar Seminar Pemikiran Tiga Generasi Selasa s/d Rabu 29 Januari 2025, Pondok Pesantren Nurul Huda, di Bandung, Jawa Barat.“Tema besarnya: Remaja Bertanya, Ulama Menjawab. Ini karena masalah remaja begitu kompleks. Mereka miskin refenrensi, perlu ada rujukan yang jelas dan tegas,” demikian sumber duta.co di MUI Pusat, Senin (27/1/25).
Latar belakang lainnya, tegasnya, sebagai sebuah organisasi tingkat nasional, LSBPI MUI memiliki perwakilan di tingkat provinsi lembaga ini memiliki kewajiban besar. Tentu saja LSBPI MUI di di tingkat provinsi itu harus melaksanakan visi, misi dan program sesuai dengan yang sudah ditetapan oleh LSBPI MUI Pusat.
“Termasuk program tahun 2025. Selain itu, antara LSBPI MUI Pusat dan LSBPI MUI Daerah juga diperlukan konsolidasi untuk menguatkan manajemen kerja organisasi. Agar LSBPI MUI Daerah dapat berjalan secara organisasi sesuai dengan yang diharapkan,” tegasnya.
LSBPI MUI, lanjutnya, akan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tahun 2025 dengan melibatkan seluruh pengurus LSBPI MUI tingkat Pusat dan provinsi. “Agar Rakornas ini lebih memiliki arti, maka diselenggarakan juga seminar pemikiran Tiga Generasi; Tuanku Kisai, Haji Rasul dan Buya Hamka. Tuanku Kisai adalah kakek Buya Hamka sementara Haji Rasul adalah ayah Buya Hamka,” tegasnya.
Mengkaji pemikiran tiga generasi, lanjutnya, adalah hal penting. Ini diharapkan menghasilkan satu genealogi pemikiran tokoh-tokoh Islam yang berbeda zaman, namun masih memiliki satu kesamaan ruh yakni ruh perjuangan Islam.
“Dengan pelaksanaan seminar ini diharapkan para peserta Rakornas tidak hanya mendapatkan pemahaman mengenai program kerja LSBPI MUI, tapi juga mendapatkan wawasan mengenai pemikiran kebudayaan islami dari ketiga tokoh yang dibedah pemikirannya. Sehingga, wawasan ini dapat menjadi penguat dalam pelaksanaan program-program LSBPI MUI selanjutnya,” tegasnya sambal menegaskan bahwa tema kegiatan nanti adalah “Membangun Integrasi Keislaman dan Kebangsaan dalam Berkesenian dan Berkebudayaan’.